Kamis, 10 November 2011

KESIMPULAN

Seiring dengan majunya ilmu pengetahuan dan teknologi di dunia, maka hal ini telah menimbulkan berbagai dampak dalam kehidupan manusia. Yang harus kita lakukan sebagai makhluk yang bertanggung jawab adalah memanfaatkan teknologi tersebut dengan sebaik-baiknya, sesuai dengan norma dan nilai-nilai kebudayaan yang berlaku. Serta menghindari segala dampak buruk teknologi yang disalahgunakan.
Kemudian, mari kita berusaha belajar lebih giat untuk menjadi manusia yang penuh dengan inisiatif-inisiatif baru  dan ide-ide cemerlang untuk terus mengembangkan teknologi di masa depan, serta berlomba untuk mengaplikasikan dan menciptakan berbagai perangkat teknologi untuk kemudahan kehidupan. Sehingga kita dapat meningkatkan taraf hidup dan menciptakan kesjahteraan di seluruh dunia

Penerapan dan pengembangan teknologi
Secara nasional, tujuan pengembangan teknologi di Lndonesia adalah mengarahkan dan mendorong penerapan, penelitian dan pengembangan tcknologi sehing;sa dalam era globalisasi, industri dan agroindustri sudah dapat mandiri dalarr: mendukung pembangunan nasional. Sasaran yang ingin dicapai adalah berkembangnya industri (termasuk agroindustri) yang mendasarkan pada teknologi sebagai proses pendayagwlaan sumberdaya pertanian untuk menghasilkan barang dan jasa. Sasaran lebih lanjut adalah berkembangnya penelitian dan pengembangan teknologi dengan segala aspeknya agar dapat mendukung berkembangnya agroindustri kearah kemandirian dan tumbuhnya i!lOvasi.
Kebijakan yang dapat ditempuh oleh suatu negara untuk mencapai sasaran tersebut sangat beragam tergantung falsafah kenegaraan dan state-policy yang dianut. Meskipun demikian terdapat empat gatra (aspek) yang saling berkait dalam kebijakan penerapan dan pengembangan teknologi tersebut, yaitu (a) pentingnya peningkatan pengetahuan dan teknik dasar bagi teknologi, (b) pengembangan sumberdaya manusia untllk pengembangan teknologi, (c) percepatan pengalihan hasil penelitian dan pengembang,


untuk penerapan secara komersial, serta (d) dipervehnya kewltWlg,m dari penerapan -"teknologi tersebut.
Pola pengalihan (transfonnasi) teknologi '..ll1tuk industri dan agroindustri pada khususnya harus dilakukan secara baik dan tepat, agar dapat dihasilkan pfC'duk agroindustri yang kompetitif dengan produk serupa dari negara rnaju yang daya· saingnya Icbih tinggi. Terdapat tiga pola transfonnasi teknologi bagi pembangui1an suatu negara , yaitu mengikuti alur dari penelitian ihnu dasar, terapan, pengembangan kerekayasaan dan penerapannya di industri. ( Barre dan Papon, 1993). Pola ini umumnya dianut oleh negara yang telah maju, seperti AS, Eropa Barat. Pola kedua dilakukan dengan cara paralel untuk pengembangan iImu dasar, terapan, rekayasa dan pem!:nmgunan industri. Pola ini dianut oleh India, RRC, dan beberapa negara Amerika Latin. Pola ketiga, sering disebut sebagai pola hibrida adalah dimulai dengap penerapannya di industri dan berujung pada penelitian Hmu dasar ( disebut dengan istilah populer -bennula dari akhir dan berakhir di awal-) dianut oleh Korea, Jepang, Taiwan, dan indonesia (pada era Habibie-OM)
Dengan kendala yang dihadapi oleh negara berkembang, seperti ketersediaan SOM  inftrastruktur teknologi, serta finansial, pola ketiga lebih cocok Wltuk diterapkan dengan berbagai modifikasinya.Pola bcrmula dari akhir d::n berakhir di awal mengikuti empat tahapan sebagai berikut : pemanfaatanJpenerapan teknologi yang ada ( impor teknologi) , integrasi teknologi yang sudah ada dalam <.lisai.., barang,peralatan, produk dan sistem yang barn , pengembangan teknologi, dan penelitian dasar (Habibie, 1984). Oalarn pengembangan teknologi, tahapan transformasi harus berjalan secara seimbang dan sinkron mengingat bahwa jarak antar satu tahapan dengan tahapan lainnya sangat pendek serta perkembangan tiap tahapan pada agroindustri (terlebih bioindustri) berlangsung sangat cepat. Transformasi teknologi akan bcrjalan dengan baik, jika terdapat wahana industri yang dapat bersarna -sarna cengan lembaga litbang untuk melakukan proses transformasi tersebut. Berbagai jenis agroindustri yang dapat dijadikan wahana untuk transformasi teknologi di Indonesia tersebut an tara lain : industri perkebunan, kehutanan, industri perikanan, industri petemakan, industri pangan, industri pakan, bioindustri (SiJakan Anda kemukakan contob masing masing in<!ustri tersebut ).
Untuk dapat memantapkan transformasi tcknologi, diperlukan dukungan pengembangan teknologi melalui pelaksanaan penelitian, alih teknologi atau kerjasarna intemasionaL Vntuk melakukan peneJitian diperlukan ketersediaan dana, SOM, serta sarana dan prasarana yang memadai. Program alih teknologi membutuhkan industri yang bersedia untuk melakukan penerapan teknologi yang selanjutnya dikembangkan dengan dukungan dari lembaga litbang  Pengembangan teknologi melalui kerjasama intemasional membutuhkan a<.lanya kemampuan daya tawar (bargaining position) berupa penyediaan SOM bermutu dan sarana dan prasarana handal. Pola transformasi tcknologi untuk agroindustri disajikan pada Garnbar 1, sedangkan lingkup kegiatan penelitian dan pengembangan untuk agroindustri disajikan pada

Pada paparan sebelwnnya , telah dioogkap beberapa prospek bioteknologi, dari taraf sederhana sampai canggih yang dapat diterapkan ootuk meningkatkan nilai tambah agroindustri atau bioindustri  Arti penting pengguriaan, penerapan dan pengembangan teknologi ootuk menjadikan agroindustri menjadi industri bemilai tambah tinggi dan kompetitif di perdagangan global akan disajikan pada contoh contoh dibawa.'l ini. Tuntutan penerapan teknologi ini sesuai dengan hukum dagang yang berlaku dimanapun juga, bermula dari tlUltutan pasar akan produk baru, mutu produk yang Iebih tinggi, jarak produsen dan konsumen, pengembangan pasar baru d,m seterusnya. Berdasarkan analisis pasar terse but, perusahaan dapat melakukan antisip2.Si rencana pengembangannya sesuai dengan kemampuan sumberdaya (manusia, finallsial, teknologi) yang dimiliki.( Mangum\'idjaja, 1993) Sebagaimana telah disinggung dimuka, pada era global dan persaingan ketat, hanya perusahaan atau industri yang cepat tanggap mengikuti laju perkembangan kebutuhan konsumen atau pasar ini yang ak?n mampu bertahan dan berkembang. Agroindustri ini tidak harus berskala besar, bahkan dinegara negara maju inovasi dan perkembangan teknoJogi banyak diterapkan oleh agroindustri kecil dan menengah ( , 1994).

Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terasa semakin cepat, khususnya sebagai akibat berkembangnya teknologi dalam bidang industri elektronika dan informatika, dimana daur hidup produk (product life cycle) semakin memendek. Disamping itu pengembangan teknologi dalam bidang tersebut yang ditandai dengan peningkatan kapasitas yang besar, peningkatan kecepatan serta daya miniaturisasi mempengaruhi pula luas ruang lingkup aplikasinya sehingga memberikan dampak yang sangat luas terhadap perkembangan di sub sektor industri lainnya serta kehidupan kita secara menyeluruh. Oleh karenanya negara-negara industri di dunia berupaya untuk menguasai dan mengembangkan teknologi dengan meningkatkan kegiatan penelitian & pengembangan (research & development) dalam bidang teknologi manufaktur (manufacturing technology) dan teknologi produk (product technology). Pada umumnya negara industri maju menempuh langkah ini dalam rangka meningkatkan daya saing produknya atau paling tidak untuk mempertahankan daya saing produknya di/memasuki pasaran internasional. (technology pushed - production). Di lain pihak negara-negara berkembang saat ini semakin menyadari bahwa pentingnya penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai bagian dari pembangunan nasionalnya, sehingga negara-negara berkembang saling berpacu dalam meningkatkan kemampuan mereka dalam menguasai dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Upaya yang mereka lakukan saat ini lebih ditekankan kepada peningkatan daya saing dalam rangka membuka akses menuju pasar internasional. Sejalan dengan persaingan yang makin ketat antar industri melalui perkembangan teknologi tersebut ternyata sistem perekonomian duniapun mengalami pergeseran menuju kearah terbentuknya sistem ekonomi global. Sebagaimana kita ketahui bahwa implementasi dari sistem globalisasi ini akan terwujud melalui terbentuknya pasar tunggal baik di Amerika bagian utara, Eropa dan Asia-Pasifik. Implementasi dari sistem pasar tunggal ini disatu sisi meningkatkan volume permintaan dan menimbulkan perluasan pasar, akan tetapi disisi lain juga menuntut persaingan yang semakin ketat antar produsen dalam memasuki pasar tersebut. Dengan lain perkataan bahwa hanya produk yang kompetitif saja yang mungkin memasuki pasar tersebut untuk meraih pangsa pasarnya. Globalisasi sistem perekonomian tersebut mau tidak mau akan memberikan dampak tersendiri dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat dan canggih tadi. Dengan demikian untuk menghasilkan produk yang kompetitif dari segi harga, mutu dan waktu penyerahan yang lebih populer dikenal dengan istilah “Quality, Cost and Delivery Time (QCD)” tentu memerlukan dukungan kegiatan dan fasilitas penelitian & pengembangan yang tangguh pula. Sebagai akibatnya biaya penelitian dan pengembangan semakin lama semakin mahal pula. Oleh karena itu upaya peningkatan kegiatan penelitian dan pengembangan sebagai bagian dari upaya peningkatan kemampuan dalam penguasaan Iptek pada umumnya dan peningkatan daya saing pada khususnya telah mengarah kepada pembentukan pusat-pusat keunggulan teknologi (Center of Exellence). Keadaan tersebut merangsang perusahaan-perusahaan besar di dunia untuk mengambil sikap menghadapi skenario baru dalam perdagangan dan pemasaran. Penggabungan (merger) dan pembelian (acquisition) antar perusahaan terus berlanjut untuk bisa mencapai kapasitas dan kemampuan yang penuh sehingga sebagai satu perusahaan bisa memiliki “massa yang cukup/critical mass” yang nantinya bisa bergulir sendiri. Massa kritis yang ingin dicapai ini meliputi besarnya pangsa pasar serta produk dan teknologi yang lengkap. Demikian pula kerjasama lainnya dalam bentuk aliansi strategis (strategic alliance) terus berkembang pada produk-produk dan teknologi canggih seperti pesawat terbang, kendaraan bermotor, semi konduktor dan lain-lain, yang pada dasarnya memerlukan baik dana maupun kemampuan teknologi yang sangat besar yang tidak dapat dipikul hanya oleh satu perusahaan ataupun tidak dapat ditunjang oleh satu negara saja. Gejala atau kecenderungan ekonomi menuju sistim global ini ternyata memberi dampak balik terhadap kegiatan pengembangan teknologi, karena sistim tersebut mau tak mau akan menuntut dilakukannya rasionalisasi produk yang sejenis. Jika telusuri lebih mendalam maka rasionalisasi produk tersebut pada dasarnya dapat dipandang sebagai peluang ke arah peningkatan produktivitas pemanfaatan dana-dana penelitian & pengembangan (R&D) baik yang disediakan oleh pemerintah maupun oleh swasta. Negara-negara industri maju yang telah memiliki dukungan dan prasarana litbang yang lengkap dan modern serta telah berpengalaman dan memiliki akumulasi kemampuan dalam melakukan penelitian dasar (basic research) terus saling berpacu dalam melakukan penelitian & pengembangan untuk teknologi masa yang akan datang. Berdasarkan pengamatan kami, kecenderungan perkembangan industri di masa datang akan mengarah/terpusat pada tiga bidang utama kegiatan penelitian & pengembangan, yaitu :
- Teknologi elektronika untuk “Office Automation Industry”;
- Teknologi Bioteknologi, dan - Teknologi Material
- Teknologi Material